Kamis, 24 November 2016

Sejarah Genre Musik KLASIK

Musik klasik merupakan salah satu jenis musik yang mempunyai sejarah yang terpanjang dibandingkan dengan jenis musik lainnya. Musik klasik itu sendiri dapat dibedakan menjadi 4 periode yang besar. Periode-periode itu adalah periode baroque, classical, romantic, dan modern. Kita akan membahas satu persatu keunikan dalam periode-periode tersebut.
       I.                      Baroque
Periode baroque merupakan periode pertama yang menggunakan progresi akor dalam pembuatan musiknya. Sebenarnya sebelum periode ini sudah terdapat musik lainnya. Akan tetapi di dalam periode tersebut harmoni sebuah lagu hanya berada dalam satu harmoni yang tetap.
Banyak orang yang mengatakan bahwa periode baroque ini dimulai pada sekitar tahun 1600an dan berakhir pada tahun 1750. Hal yang menandakan dimulainya periode baroque adalah meninggalnya dua komponis besar zaman renaissance yang bernama Palestrina dan Lassus. Beberapa ciri lain yang menandakan mulainya periode barouque ini adalah dengan bermunculannya karya-karya dengan skala yang besar seperti opera, concerto, dan suite.
lukisan lassus
Istilah baroque tidak hanya digunakan dalam musik. Isitilah ini juga digunakan oleh para arsitektur, lukisan, literatur, dan dansa yang semuanya mempunyai satu kesamaan yaitu semuanya mulai menciptakan karya-karya dalam lingkupan yang besar. Dalam arsitektur misalkan para arsitek membangun banyak gereja dalam ukuran yang besar, saparti gereja St. Peter dan katedral St. Paul. Banyak dari gereja ini memiliki lukisan besar di dinding-dinding yang disebut fresco. Banyak juga gereja-gereja yang mempunyai galeri seni di dalamnya. Biasanya dalam satu gereja terdapat 2 sisi dengan karya seni yang bernuansa berbeda. Hal ini membuat para musisi banyak mendasarkan karyanya dalam 2 nuansa yang berbeda. Komponis yang paling sering menggunakan tipe musik seperti itu adalah Giovanni Gabrieli.
Salah satu ciri khas musik pada periode baroque adalah mereka sering mengadakan 2 nuansa yang berbeda dalam satu karya. Salah satu jenis musik yang dapat menghasilkan efek seperti ini adalah Concerto. Concerto adalah jenis musik dimana ada sebuah orkestra dengan satu instrumen solis yang bermain bersamaan. Instrumen solis tersebut bisa merupakan jenis instrumen apa saja, mulai dari harpsicord, biola, viola, dan bahkan orgel. Dalam satu Concerto para solis biasanya akan memainkan satu melodi sedangkan orkestranya memainkan melodi yang lain. Musik yang menggunakan dua atau lebih melodi untuk menyusun lagu disebut musik polifoni. Sala satu karya terbaik dalam mengeksploitasi jenis musik ini adalah Well-tempered ClavierI karya Johann Sebasitan Bach.
Musik yang ditulis pada periode ini biasanya ditulis dalam bentuk basso-continuo yaitu para komponis hanya menuliskan melodi dan bass saja. Bass pada hal ini menandakan jenis harmoni yang dimaksud pada saat itu. Bagaimana harmoni itu akan disusun adalah kehendakan sendiri dari para pemain musik tersebut.
Komponis yang hidup pada periode ini banyak yang bekerja untuk gereja dan kerajaan. Salah satu hal yang paling dapat diamati pada masa ini adalah banyaknya karya yang dapat dihasilkan oleh satu orang. Sebagai contohnya Bach dapat menghasilkan lebih dari 1000 karya untuk instrumen solo dan orkestra sepanjang masa hidupnya. Hal ini dikarenakan mereka minimal harus menghasilkan 1 karya baru dalam seminggu untuk dipersembahkan kepada raja atau gereja dimana ia bekerja.
Komponis-komponis terkenal yang hidup pada masa ini adalah Johann Sebastian Bach, George Frederich Handel, Antonio Vivaldi.
     II.            Classical
Periode kedua dalam musik klasik adalah periode Classical. Periode ini dimulai dari tahun 1750 sampai dengan tahun 1820. Dimulainya periode ini ditandakan dengan kematiannya komponis baroque yang sangat terkenal yaitu Johann Sebastian Bach. Hal yang dititik beratkan pada pembuatan musik dalam periode ini adalah kesimetrisan lagu.
Salah satu ciri musik pada periode ini adalah mereka banyak menggunakan suatu struktur musik yang disebut sebagai sonata form. Sonata form ini adalah struktur musik dimana ada sebuah tema yang besar (kita sebut sebagai A), yang dilanjutkan dengan tema yang berbeda (kita sebut sebagai B), dan pada akhirnya kembali lagi ke tema awal (kembali lagi ke A). Dari penjelasan tersebut dapat kita simpulkan bahwa struktur tersebut membuat bentuk musik dengan tema “A-B-A”. Sonata form ini banyak digunakan oleh berbagai komponis. Mulai dari Wolfgang Amadeus Mozart, Ludwig van Beethoven, sampai Joseph Haydn semuanya menggunakan bentuk musik seperti ini.
Beberapa hal yang berbeda diantara periode Baroque dan Classical adalah kompleksitas struktur musiknya. Pada zaman baroque penulisan musik selalu menggunakan aliran harmoni yang sangat mulus sedangkan dalam periode klasik harmoni tetap mengalir tetapi tidak semulus zaman baroque. Jika kita lihat dalam struktur melodi komponis baroque pun mempunyai kesulitan yang jauh melebihi melodi pada zaman classical. Ini dapat dilihat dari struktur melodi zaman baroque yang berbentuk polifoni sedangkan pada zaman classical struktur melodi merupakan melodi dan iringan. Melodi dan iringan ini biasanya berupa melodi di nada yang menglir di nada yang lebih tinggi dengan iringan berupa broken chord (akor yang nadanya dimainkan satu per satu) di dalam nada lebih rendah. Sedangkan dalam hal concerto pada zaman baroque jarang ditemukan tema yang disebut cadenza (tema yang mempertunjukkan kemahiran sang solis dalam bermain) sedangkan dalam periode Classical sering sekali ditemukan tema tersebut.
Para komponis musik pada periode Classical ini banyak yang berkerja sebagai pemusik kerajaan dan sebagai guru. Pekerjaannya sebagai pemusik kerajaan sangat mendorong mereka untuk membuat karya dalam jumlah yang banyak. Sedangkan karena mereka mempunyai pekerjaan samping sebagai guru waktu mereka tersita dan akibatnya karya yang dihasilkan lebih sedikit daripada dalam periode baroque.
Lukisan Ludwig van Beethoven
  III.            Romantic
Periode yang ketiga adalah periode Romantic. Periode ini dimulai dari tahun 1820 sampai dengan perawalan abad ke-20. Hal yang menandakan dimulainya periode ini adalah dengan menjadi tulinya Ludwig van Beethoven. Hal ini dikarenakan ketika Beethoven sudah mulai tuli ia mulai menggubah sebuah karya dengan kehendakannya sendiri, dan sudah mulai melenceng dari aturan-aturan yang ada pada periode klasik. Pergerakan ke dalam era romantic ini pun tidak lepas dari dunia politik, yang pada saat itu masyarakat Perancis mengadakan revolusi terhadap pemerintahannya. Hal itulah yang mendorong banyak komponis memberontak dari aturan-aturan pada periode-periode sebelumnya
Sesuai dengan namanya, periode ini lebih mementingkan kepada aspek emosional suatu lagu. Seperti telah dibahas di atas, pada periode ini komponis tidak lagi mementingkan struktur yang simetris, mereka lebih mementingkan terhadap apa efek emosional yang akan dihasilkan dari suatu struktur bebas musik yang dirancang. Walaupun tidak simetris hal ini tidak berarti mereka tidak memiliki bentuk, akan tetapi bentuk-bentuk tersebut tidak disusun sesuai dengan peraturan yang diterapkan di dalam periode Classical.
Frederich Chopin, salah satu komponis
terkemuka pada masa ini
Banyak karya yang dihasilkan pada periode ini menganut sistem yang dinamakan “musik terprogram”. Musik terprogram adalah suatu jenis musik yang menceritakan tentang sebuah kisah. Hal ini sangat jarang ditemukan pada musik dalam periode Classical apalagi pada periode Baroque. Jenis musik macam ini banyak digunakan karena kebebasan emosional yang dapat dituangkan kepada musik tersebut. Beethoen yang sering dianggap sebagai musisi periode Classical juga pernah membuat musik seperti ini dalam karya orkestranya yag disebut “Pastoral” Symphony. Komponis periode romantic yang sering menggunakan musik macam ini adalah Franz Liszt (dalam karyanya Legend) dan Berlioz (dalam berbagai karya opera-nya).
Aliran musik lain yang digunakan dalam pembuatan karya pada periode romantic adalah “nasionalisme”. Aliran ini bermunculan karena pada abad ke-19 banyak negara Eropa yang merubah sistem politiknya menjadi republik. Hal ini sangat mempengaruhi rakyat-rakyat pada negara tersebut, termasuk para musisi. Musik yang dihasilkan oleh orang-orang yang menganut aliran-aliran ini mempunyai karakteristik seperti lagu tradisional negara tersebut.  Contoh komponis yang sangat memegang aliran ini adalah Frederich Chopin yang sangat menyayangi tanah airnya yaitu Polandia, sampai-sampai membentuk dua jenis musik berdasarkan tarian khas negaranya yaitu Mazurka dan Polonaise. Contoh lainnya adalah Pyotr Tchaikovsky yang berkebangsaan rusia dan menggubah banyak karya yang bernuansa Rusia.
Berbeda dengan periode sebelumnya pada periode ini sudah jarang sekali musisi yang bekerja di kerajaan atau di gereja. Pada periode ini pekerjaan para musisi sudah mulai mirip dengan pekerjaan para musisi pada saat ini. Sudah ada beberapa dari mereka yang mengelilingi benua Eropa, bahkan beberapa ke Amerika dalam mengadakan konser. Tapi bentuk pertunjukan musik yang populer pada saat itu adalah salon music. Salon dalam hal ini berbeda dengan salon yang kita ketahui sekarang. Salon music adalah sebuah konser kecil di kediaman seseorang, yang biasanya dihadiri oleh orang-orang kelas atas dan berbagai musisi lainnya. Kerugian dalam pekerjaan pemusik pada periode ini adalah hidup mereka tidak lagi terjamin karena sekarang mereka sudah tidak lagi berkerja untuk kerajaan. Maka dari itu mereka harus memiliki pekerjaan samping yaitu sebagai guru musik. Karena inilah jumlah karya yang dihasilkan menjadi semakin sedikit.
  IV.            Modern
Periode yang terakhir adalah periode modern. Periode ini dimulai dari perawalan abad ke-20 sampai dengan sekarang. Musik pada periode ini memiliki banyak bentuk yang berbeda-beda. Hal ini dikarenakan pada periode ini kebebasan untuk berpikir sudah sangat dijunjung tinggi, maka karena itu struktur-struktur musik yang dapat dihasilkan oleh berbagai macam ajaran sangat beragam pula. Satu hal yang sama diantara berbagai jenis musik ini adalah mereka tidak lagi menggunakan 1 harmoni pada satu titik lagu. Ada yang menggunakan 2 atau lebih harmoni pada satu titik lagu (polytonality), dan ada juga yang tidak menggunakan harmoni sama sekali (atonal). Macam macam musik yang dihasilkan pada periode ini adalah Impresionism, Late Romanticism,Symphonic Tradition, Avant Garde,Minimalism,dan Jazz influenced.
Dua tokoh yang sangat berpengaruh pada periode ini adalah Arnold Schoenberg dan Igor Stavinsky. Schoenberg berpikir bahwa untuk menghindari musik yang memiliki 1 harmoni (tonal) ia harus membuat suatu musik yang tidak berharmoni (atonal). Cara yang ia temukan untuk mendapatkan atonalitas adalah dengan memainkan semua nada dari 12 nada dalam satu oktaf sebelum memainkan salah satu dari nada tersebut lagi. Dengan begitu ia dapat menggunakan urutan dari ke-12 nada tersebut (yang disebut seri) dan mengubah seri tersebut ke dalam beberapa urutan yang berbeda. Cara pembuatan musik dengan cara ini disebut serialsm.
Sedangkan Igor Stavinsky menggunakan cara yang berbeda dalam menghindari musik yang tonal yaitu dengan memainkan 2 atau lebih harmoni dalam satu saat sehingga menghasilkan suatu efek yang disebut Polytonal. Ini dalakukan dengan cara menimpa satu akor dengan akor yang mempunyai harmoni yang lain. Selain itu ia juga membuat ritme dari lagu itu menjadi kacau sehingga efek ketidaksimetrisan dapat tercapai.
·        Impresionism
Impresionism pada awalnya berasal dari para pelukis yang membuat karyanya dengan menyembunyikan warna asli dari lukisan tersebut. Hal tersebut juga diaplikasikan oleh para pemusik yang mengagumi karya lukisan tersebut. Caranya adalah dengan menyembunyikan harmoni asal yang mendasari lagu tersebut dengan cara menggunakan whole tone scale dan pentatonic scale. Orang yang menciptakan musik macam ini adalah Claude Debussy yang mendapat inspirasi dari musik jawa. Aliran ini dilanjutkan oleh Maurice Ravel dan Olivier Messiaen.
Foto dari Claude Debussy
·        Late Romanticism
Jenis musik ini memiliki karakteristik yang sama dengan jenis musik pada periode Romantic. Jenis ini disebut late romanticism karena mereka membuat musik-musik romantic pada masa modern. Contoh komponis yang membuat musik seperti ini adalah Sergei Rachmaninov.
Foto Sergei Rachmaninov
·        Symphonic Tradition
Pada tahun 1917 telah terbuentuk uni soviet yang membuat komponis harus memuaskan keinginan para politisi. Para politisi ingin mendengarkan karya yang mencerminkan kegelisahan para pekerja yang bersikeras melawan sistem kapitalis. Hal ini menyebabkan banyak komponis yang kehilangan hak berkreasi mereka. Komponis-komponis yang harus memenuhi hal ini biasanya membuat karyanya dalam bentuk Symphony. Maka dari itu jenis musik ini disebut Symphonic tradition. Komponis yang menulis musik seperti itu adalah Sergei Prokovief dan Bela Bartok.
·        Avant Garde
Pada pertengahan abad ke-20 beberapa musisi membuat suatu komunitas yang disebut Darmstadt School mulai bereksperimen dengan musik serialism. Mereka bahkan mulai mencoba membuat musik dengan barang elektronik dan menggunakan matematika. Akibatnya musik yang dihasilkan sangat sulit untuk didengarkan oleh orang-orang awam. Contoh orang yang menganut musik ini adalah Pierre Boulez dan Karlheinz Stockhausen.
·        Minimalism
Musik ini didasarkan oleh pemikiran komponis-komponis yang berpikir bahwa musik saat itu sudah terlalu sulit untuk dimengerti. Mereka berpikir bahwa musik modern terlalu matematis. Maka karena itu muncullah golongan minimalis yang menggunakan suatu melodi yang diulang-ulang dan semakin lama semakin berkembang. Komponis yang menggunakan musik jenis ini adalah John Cage dan Philip Glass.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar