Musik klasik merupakan salah satu jenis musik yang
mempunyai sejarah yang terpanjang dibandingkan dengan jenis musik lainnya.
Musik klasik itu sendiri dapat dibedakan menjadi 4 periode yang besar. Periode-periode
itu adalah periode baroque, classical, romantic, dan modern.
Kita akan membahas satu persatu keunikan dalam periode-periode tersebut.
I.
Baroque
Periode baroque
merupakan periode pertama yang menggunakan progresi akor dalam pembuatan
musiknya. Sebenarnya sebelum periode ini sudah terdapat musik lainnya. Akan
tetapi di dalam periode tersebut harmoni sebuah lagu hanya berada dalam satu
harmoni yang tetap.
Banyak orang yang mengatakan bahwa periode baroque ini dimulai pada sekitar tahun
1600an dan berakhir pada tahun 1750. Hal yang menandakan dimulainya periode baroque adalah meninggalnya dua komponis
besar zaman renaissance yang bernama Palestrina dan Lassus. Beberapa ciri lain
yang menandakan mulainya periode barouque ini adalah dengan bermunculannya
karya-karya dengan skala yang besar seperti opera,
concerto, dan suite.
![]() | |
lukisan lassus |
Istilah baroque
tidak hanya digunakan dalam musik. Isitilah ini juga digunakan oleh para
arsitektur, lukisan, literatur, dan dansa yang semuanya mempunyai satu kesamaan
yaitu semuanya mulai menciptakan karya-karya dalam lingkupan yang besar. Dalam
arsitektur misalkan para arsitek membangun banyak gereja dalam ukuran yang
besar, saparti gereja St. Peter dan katedral St. Paul. Banyak dari gereja ini
memiliki lukisan besar di dinding-dinding yang disebut fresco. Banyak
juga gereja-gereja yang mempunyai galeri seni di dalamnya. Biasanya dalam satu
gereja terdapat 2 sisi dengan karya seni yang bernuansa berbeda. Hal ini
membuat para musisi banyak mendasarkan karyanya dalam 2 nuansa yang berbeda.
Komponis yang paling sering menggunakan tipe musik seperti itu adalah Giovanni
Gabrieli.
Salah satu ciri khas musik pada periode baroque adalah mereka sering mengadakan
2 nuansa yang berbeda dalam satu karya. Salah satu jenis musik yang dapat menghasilkan
efek seperti ini adalah Concerto. Concerto adalah jenis musik dimana ada
sebuah orkestra dengan satu instrumen solis yang bermain bersamaan. Instrumen
solis tersebut bisa merupakan jenis instrumen apa saja, mulai dari harpsicord,
biola, viola, dan bahkan orgel. Dalam satu Concerto
para solis biasanya akan memainkan satu melodi sedangkan orkestranya memainkan
melodi yang lain. Musik yang menggunakan dua atau lebih melodi untuk menyusun
lagu disebut musik polifoni. Sala satu karya terbaik dalam mengeksploitasi
jenis musik ini adalah Well-tempered
ClavierI karya Johann Sebasitan Bach.
Musik yang ditulis pada periode ini biasanya ditulis
dalam bentuk basso-continuo yaitu
para komponis hanya menuliskan melodi dan bass saja. Bass pada hal ini
menandakan jenis harmoni yang dimaksud pada saat itu. Bagaimana harmoni itu
akan disusun adalah kehendakan sendiri dari para pemain musik tersebut.
Komponis yang hidup pada periode ini banyak yang
bekerja untuk gereja dan kerajaan. Salah satu hal yang paling dapat diamati
pada masa ini adalah banyaknya karya yang dapat dihasilkan oleh satu orang.
Sebagai contohnya Bach dapat menghasilkan lebih dari 1000 karya untuk instrumen
solo dan orkestra sepanjang masa hidupnya. Hal ini dikarenakan mereka minimal
harus menghasilkan 1 karya baru dalam seminggu untuk dipersembahkan kepada raja
atau gereja dimana ia bekerja.
Komponis-komponis terkenal yang hidup pada masa ini
adalah Johann Sebastian Bach, George Frederich Handel, Antonio Vivaldi.
II.
Classical
Periode kedua dalam musik klasik adalah periode Classical. Periode ini dimulai dari
tahun 1750 sampai dengan tahun 1820. Dimulainya periode ini ditandakan dengan
kematiannya komponis baroque yang
sangat terkenal yaitu Johann Sebastian Bach. Hal yang dititik beratkan pada
pembuatan musik dalam periode ini adalah kesimetrisan lagu.
Salah satu ciri musik pada periode ini adalah mereka
banyak menggunakan suatu struktur musik yang disebut sebagai sonata form. Sonata form ini adalah
struktur musik dimana ada sebuah tema yang besar (kita sebut sebagai A), yang
dilanjutkan dengan tema yang berbeda (kita sebut sebagai B), dan pada akhirnya
kembali lagi ke tema awal (kembali lagi ke A). Dari penjelasan tersebut dapat
kita simpulkan bahwa struktur tersebut membuat bentuk musik dengan tema
“A-B-A”. Sonata form ini banyak digunakan oleh berbagai komponis. Mulai dari
Wolfgang Amadeus Mozart, Ludwig van Beethoven, sampai Joseph Haydn semuanya
menggunakan bentuk musik seperti ini.
Beberapa hal yang berbeda diantara periode Baroque dan Classical adalah kompleksitas struktur musiknya. Pada zaman baroque penulisan musik selalu
menggunakan aliran harmoni yang sangat mulus sedangkan dalam periode klasik
harmoni tetap mengalir tetapi tidak semulus zaman baroque. Jika kita lihat dalam struktur melodi komponis baroque pun mempunyai kesulitan yang
jauh melebihi melodi pada zaman classical.
Ini dapat dilihat dari struktur melodi zaman baroque yang berbentuk polifoni sedangkan pada zaman classical struktur melodi merupakan
melodi dan iringan. Melodi dan iringan ini biasanya berupa melodi di nada yang
menglir di nada yang lebih tinggi dengan iringan berupa broken chord (akor yang
nadanya dimainkan satu per satu) di dalam nada lebih rendah. Sedangkan dalam
hal concerto pada zaman baroque
jarang ditemukan tema yang disebut cadenza (tema yang mempertunjukkan kemahiran
sang solis dalam bermain) sedangkan dalam periode Classical sering sekali ditemukan tema tersebut.
Para komponis musik pada periode Classical ini banyak yang berkerja sebagai pemusik kerajaan dan
sebagai guru. Pekerjaannya sebagai pemusik kerajaan sangat mendorong mereka
untuk membuat karya dalam jumlah yang banyak. Sedangkan karena mereka mempunyai
pekerjaan samping sebagai guru waktu mereka tersita dan akibatnya karya yang
dihasilkan lebih sedikit daripada dalam periode baroque.
![]() |
Lukisan Ludwig van Beethoven |
III.
Romantic
Periode yang ketiga adalah periode Romantic. Periode ini dimulai dari tahun
1820 sampai dengan perawalan abad ke-20. Hal yang menandakan dimulainya periode
ini adalah dengan menjadi tulinya Ludwig van Beethoven. Hal ini dikarenakan
ketika Beethoven sudah mulai tuli ia mulai menggubah sebuah karya dengan
kehendakannya sendiri, dan sudah mulai melenceng dari aturan-aturan yang ada
pada periode klasik. Pergerakan ke dalam era romantic ini pun tidak lepas dari dunia politik, yang pada saat itu
masyarakat Perancis mengadakan revolusi terhadap pemerintahannya. Hal itulah
yang mendorong banyak komponis memberontak dari aturan-aturan pada
periode-periode sebelumnya
Sesuai dengan namanya, periode ini lebih mementingkan
kepada aspek emosional suatu lagu. Seperti telah dibahas di atas, pada periode
ini komponis tidak lagi mementingkan struktur yang simetris, mereka lebih
mementingkan terhadap apa efek emosional yang akan dihasilkan dari suatu
struktur bebas musik yang dirancang. Walaupun tidak simetris hal ini tidak
berarti mereka tidak memiliki bentuk, akan tetapi bentuk-bentuk tersebut tidak
disusun sesuai dengan peraturan yang diterapkan di dalam periode Classical.
Frederich Chopin, salah satu komponis terkemuka pada masa ini |
Banyak karya yang dihasilkan pada periode ini menganut
sistem yang dinamakan “musik terprogram”. Musik terprogram adalah suatu jenis
musik yang menceritakan tentang sebuah kisah. Hal ini sangat jarang ditemukan
pada musik dalam periode Classical
apalagi pada periode Baroque. Jenis
musik macam ini banyak digunakan karena kebebasan emosional yang dapat
dituangkan kepada musik tersebut. Beethoen yang sering dianggap sebagai musisi
periode Classical juga pernah membuat
musik seperti ini dalam karya orkestranya yag disebut “Pastoral” Symphony.
Komponis periode romantic yang sering
menggunakan musik macam ini adalah Franz Liszt (dalam karyanya Legend) dan
Berlioz (dalam berbagai karya opera-nya).
Aliran musik lain yang digunakan dalam pembuatan karya
pada periode romantic adalah “nasionalisme”.
Aliran ini bermunculan karena pada abad ke-19 banyak negara Eropa yang merubah
sistem politiknya menjadi republik. Hal ini sangat mempengaruhi rakyat-rakyat
pada negara tersebut, termasuk para musisi. Musik yang dihasilkan oleh
orang-orang yang menganut aliran-aliran ini mempunyai karakteristik seperti
lagu tradisional negara tersebut. Contoh
komponis yang sangat memegang aliran ini adalah Frederich Chopin yang sangat
menyayangi tanah airnya yaitu Polandia, sampai-sampai membentuk dua jenis musik
berdasarkan tarian khas negaranya yaitu Mazurka dan Polonaise. Contoh lainnya
adalah Pyotr Tchaikovsky yang berkebangsaan rusia dan menggubah banyak karya
yang bernuansa Rusia.
Berbeda dengan periode sebelumnya pada periode ini
sudah jarang sekali musisi yang bekerja di kerajaan atau di gereja. Pada
periode ini pekerjaan para musisi sudah mulai mirip dengan pekerjaan para
musisi pada saat ini. Sudah ada beberapa dari mereka yang mengelilingi benua
Eropa, bahkan beberapa ke Amerika dalam mengadakan konser. Tapi bentuk
pertunjukan musik yang populer pada saat itu adalah salon music. Salon dalam hal ini berbeda dengan salon yang kita
ketahui sekarang. Salon music adalah
sebuah konser kecil di kediaman seseorang, yang biasanya dihadiri oleh
orang-orang kelas atas dan berbagai musisi lainnya. Kerugian dalam pekerjaan
pemusik pada periode ini adalah hidup mereka tidak lagi terjamin karena
sekarang mereka sudah tidak lagi berkerja untuk kerajaan. Maka dari itu mereka
harus memiliki pekerjaan samping yaitu sebagai guru musik. Karena inilah jumlah
karya yang dihasilkan menjadi semakin sedikit.
IV.
Modern
Periode yang terakhir adalah periode modern. Periode ini dimulai dari
perawalan abad ke-20 sampai dengan sekarang. Musik pada periode ini memiliki
banyak bentuk yang berbeda-beda. Hal ini dikarenakan pada periode ini kebebasan
untuk berpikir sudah sangat dijunjung tinggi, maka karena itu struktur-struktur
musik yang dapat dihasilkan oleh berbagai macam ajaran sangat beragam pula.
Satu hal yang sama diantara berbagai jenis musik ini adalah mereka tidak lagi
menggunakan 1 harmoni pada satu titik lagu. Ada yang menggunakan 2 atau lebih
harmoni pada satu titik lagu (polytonality),
dan ada juga yang tidak menggunakan harmoni sama sekali (atonal). Macam macam musik yang dihasilkan pada periode ini adalah Impresionism, Late Romanticism,Symphonic
Tradition, Avant Garde,Minimalism,dan
Jazz influenced.
Dua tokoh yang sangat berpengaruh
pada periode ini adalah Arnold Schoenberg dan Igor Stavinsky. Schoenberg
berpikir bahwa untuk menghindari musik yang memiliki 1 harmoni (tonal) ia harus
membuat suatu musik yang tidak berharmoni (atonal). Cara yang ia temukan untuk
mendapatkan atonalitas adalah dengan memainkan semua nada dari 12 nada dalam
satu oktaf sebelum memainkan salah satu dari nada tersebut lagi. Dengan begitu
ia dapat menggunakan urutan dari ke-12 nada tersebut (yang disebut seri) dan
mengubah seri tersebut ke dalam beberapa urutan yang berbeda. Cara pembuatan
musik dengan cara ini disebut serialsm.
Sedangkan Igor Stavinsky menggunakan
cara yang berbeda dalam menghindari musik yang tonal yaitu dengan memainkan 2
atau lebih harmoni dalam satu saat sehingga menghasilkan suatu efek yang
disebut Polytonal. Ini dalakukan
dengan cara menimpa satu akor dengan akor yang mempunyai harmoni yang lain.
Selain itu ia juga membuat ritme dari lagu itu menjadi kacau sehingga efek
ketidaksimetrisan dapat tercapai.
·
Impresionism
Impresionism pada awalnya
berasal dari para pelukis yang membuat karyanya dengan menyembunyikan warna
asli dari lukisan tersebut. Hal tersebut juga diaplikasikan oleh para pemusik
yang mengagumi karya lukisan tersebut. Caranya adalah dengan menyembunyikan
harmoni asal yang mendasari lagu tersebut dengan cara menggunakan whole tone scale dan pentatonic scale. Orang yang menciptakan
musik macam ini adalah Claude Debussy yang mendapat inspirasi dari musik jawa.
Aliran ini dilanjutkan oleh Maurice Ravel dan Olivier Messiaen.
![]() |
Foto dari Claude Debussy |
·
Late Romanticism
Jenis musik ini memiliki
karakteristik yang sama dengan jenis musik pada periode Romantic. Jenis ini disebut late
romanticism karena mereka membuat musik-musik romantic pada masa modern.
Contoh komponis yang membuat musik seperti ini adalah Sergei Rachmaninov.
![]() |
Foto Sergei Rachmaninov |
·
Symphonic Tradition
Pada tahun 1917 telah
terbuentuk uni soviet yang membuat komponis harus memuaskan keinginan para
politisi. Para politisi ingin mendengarkan karya yang mencerminkan kegelisahan
para pekerja yang bersikeras melawan sistem kapitalis. Hal ini menyebabkan
banyak komponis yang kehilangan hak berkreasi mereka. Komponis-komponis yang
harus memenuhi hal ini biasanya membuat karyanya dalam bentuk Symphony. Maka dari itu jenis musik ini
disebut Symphonic tradition. Komponis yang menulis musik seperti itu adalah Sergei
Prokovief dan Bela Bartok.
·
Avant Garde
Pada pertengahan abad ke-20 beberapa musisi membuat suatu komunitas yang
disebut Darmstadt School mulai bereksperimen dengan musik serialism. Mereka bahkan mulai mencoba
membuat musik dengan barang elektronik dan menggunakan matematika. Akibatnya
musik yang dihasilkan sangat sulit untuk didengarkan oleh orang-orang awam.
Contoh orang yang menganut musik ini adalah Pierre Boulez dan Karlheinz
Stockhausen.
·
Minimalism
Musik ini didasarkan oleh
pemikiran komponis-komponis yang berpikir bahwa musik saat itu sudah terlalu
sulit untuk dimengerti. Mereka berpikir bahwa musik modern terlalu matematis. Maka karena itu muncullah golongan
minimalis yang menggunakan suatu melodi yang diulang-ulang dan semakin lama
semakin berkembang. Komponis yang menggunakan musik jenis ini adalah John Cage
dan Philip Glass.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar